Senin, 22 Agustus 2011

Bagaimana Peranan dari Perbankan Nasional saat ini terhadap Perekekonomian Nasional? Apakah sudah sesuai dengan UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan?

Sistem perbankan nasional menjadi motor penggerak sistem keuangan dan sistem perekonomian nasional. Secara umum, fungsi utama bank sebagai financial intermediary dan secara spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trush, agen of development, dan agent of services. Fungsi bank sebagai agen of development dimana kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil. Sesuai dengan UU No.10 Tahun 1998, perbankan nasional memiliki peranan yang cukup penting terhadap perekonomian nasional jika benar-benar dijalankan dan dioperasikan secara maksimal. Bank menjalankan fungsinya sebagai intermediasi yaitu menyalurkan dana pada masyarakat, sektor riil, dan nasabah lainnya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Menyebarnya pemberian kredit secara maksimal kepada sektor riil/ sektor produktif akan menambah penerimaan pajak dari keuntungan para nasabah dan bank, dan jika kredit digunakan sebagai pembangunan usaha baru atau perluasan usaha dapat membuka lapangan pekerjaan yang menyedot tenaga kerja baru atas peningkatkan kesempatan kerja tersebut. Dengan adanya pembangunan usaha baru atau perluasan usaha dengan fasilitas kredit tentunya akan menambah produksi di dalam negeri dan dapat meningkatkan jumlah barang yang beredar di masyarakat. Peningkatan produksi di dalam negeri akan menurukan produk-produk impor yang tentunya dapat menghemat devisa negara sehingga sebagian besar kredit yang disalurkan akan menambah devisa negara. Penyaluran kredit juga di usahakan semaksimal mungkin untuk pertumbuhan ekonomi ke daerah-daerah terpencil di wilayah operasi tiap-tiap kantor dan tidak diskrimimasi. Dengan keterkaitan tersebut tentunya pembangunan nasional akan maksimal dan dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional, maka peranan perbankan ini sesuai dengan UU No.10 Tahun 1998.

Namun masalahnya peranan perbankan saat ini hanya ±50% terhadap perekonomian nasional. Penyaluran kredit yang optimal dapat mengalami kendala kegagalan yaitu terjadinya kredit macet. Dimana ada dua faktor dari pihak perbankan yaitu kurang telitinya dalam melakukan analisis pemohon kredit sehingga apa yang seharusnya terjadi tidak terprediksi sebelumnya dan dari pihak nasabah yaitu adanya unsur kesengajaan nasabah tidak mau membayar kewajibannya kepada bank sehingga kredit yang diberikan macet. Kredit macet dapat berdampak menurunnya pertumbuhan ekonomi sehingga terjadi ketidaksesuaian dengan UU No.10 Tahun 1998. Penurunan peranan perbankan terhadap perekonomian diakibatkan pula oleh fungsi intermediasi yang kurang optimal. Bunga kredit yang tinggi (LDR), Penurunan rasio permodalan (CAR) dapat mengakibatkan rendahnya ekspansi kredit yang disalurkan sehingga terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Kondisi bunga kredit yang tinggi juga dapat meningkatkan resiko gagal bayar bagi debitur, hal ini dapat menimbulkan kredit macet. Selain itu, dengan tingginya bunga kredit membuat sektor riil enggan meminjam ke bank untuk modal usahanya. Menurunnya ekspansi kredit dan terjadinya kredit macet yang diakibatkan oleh kurang optimalnya fungsi intermediasi dengan tingginya bunga kredit membawa perbankan nasional sedikit berpaling dari UU No.10 Tahun 1998 yang berperan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Saat ini, persaingan sektor perbankan sangat ketat, banyaknya bank-bank yang bermunculan, pasar modal, dan lembaga non-keuangan lainnya yang semakin marak berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan meningkatkan keuntungannya. Fungsi bank sebagai intermediasi terkikis oleh adanya pasar modal dan pesaing lainnya, stabilnya pasar modal saat ini membuat investor lebih berminat menanamkan investasinya pada pasar modal daripada sektor perbankan. Di tengah persaingan, perbankan berusaha terus meningkatkan keuntungannya dengan meningkatkan dana pihak ketiga, meningkatkan nasabah, meningkatkan promosi, kecanggihan teknologi dan terus menanamkan rasa kepercayaan kepada nasabahnya. Banyaknya dana pihak ketiga membuat likuiditas perbankan berlebih, lalu apakah sudah optimal penyaluran kredit kepada sektor produktif/ sektor riil?

Persaingan ini membawa sektor perbankan semakin semangat berlomba menentukan suku bunga kreditnya karena setiap bank bebas menentukan sendiri suku bunganya. Kondisi seperti ini yang membawa sektor perbankan semakin mengkikiskan fungsi dan perananannya sebagai Agent of Development yaitu untuk berperan aktif meningkatkan perekonomian nasional.

Peranan perbankan nasional perlu ditingkatkan sesuai dengan fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dengan lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor perekonomian nasional dengan prioritas kepada sektor riil seperti koperasi, pengusaha kecil dan menengah UMKM, serta berbagai lapisan masyarakat tanpa diskriminasi sehingga akan memperkuat struktur perekonomian nasional. Demikian pula bank perlu memberikan perhatian yang lebih besar dalam meningkatkan kinerja perekonomian di wilayah operasi tiap-tiap kantor. Namun mirisnya, perbankan saat ini lebih banyak memberikan kredit yang optimal kepada sektor konsumsi yang tidak memberikan peranan besar kepada pertumbuhan ekonomi daripada sektor riil atau sektor produktif.

Sabtu, 04 Juni 2011

KIAT MENCEGAH KEMISKINAN

Sebelum mengenal dan memahami lebih dalam kiat mencegah kemiskinan, ada baiknya kita mengenal penyebab kemiskinan lebih dahulu, dibawah ini akan memaparkan beberapa hal yang menyebabkan kemiskinan.
Penyebab Kemiskinan:
• penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
• penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
• penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
• penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
• penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan.
Setelah memahami penyebab kemiskinan, barulah kita mencari kiat untuk mencegahnya. Tentunya pribadi yang cerdas adalah seorang pribadi yang mencari sebab akibat dari tiap masalah yang dihadapi. Setiap orang, mengisi kehidupannya dengan tiga motivasi utama, yaitu hidup untuk tubuh, hidup untuk pikiran, dan hidup untuk jiwa. Untuk bisa hidup sepenuhnya, setiap orang layak dan berhak menjadi kaya. Orang yang mampu mengatasi kemiskinan dan menjadi orang kaya adalah orang yang tahu bagaimana caranya:
• Mendapatkan Hasil Maksimal dari Uang Mereka
• Memilih Jalur Investasi yang Paling Menguntungkan
• Mendanai Pendidikan Anak Ke Universitas Favorit
• Mengamankan Harta Benda Dari Resiko
• Melepaskan Diri Dari Hutang
• Pensiun Tanpa Hidup Susah
• Meninggalkan Warisan Milyaran Rupiah Untuk Keturunan
Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengatasi kemiskinan dan menjadi oaring sukses, memang ada beberapa orang yang kelihatannya memiliki dana begitu melimpah tanpa keahlian untuk menciptakan kekayaan. Mereka biasanya adalah orang yang mendapatkan warisan, lotere, atau memiliki bakat komersil seperti menyanyi atau olahraga. Namun, sekali lagi waktu telah membuktikan bahwa pada akhirnya mereka yang tidak mempelajari ilmu mengelola uang yang sangat penting atau tidak memiliki menager ahli pengelola uang yang handal dan terpercaya maka biasanya mereka akan kehilangan semua miliknya.
Anda pernah mengenal Mike Tyson, Michael Jackson, Bobby Brown, Doris Day dan banyak selebriti lainnya yang pernah menghasilkan ratusan juta dolar dalam kariernya. Kenyataannya, mereka semua telah bangkrut bahkan sebagian mereka memiliki hutang yang sangat banyak hari ini.
Untuk menjadi kaya anda tidak perlu memiliki bakat luar biasa seperti mereka, anda cukup mempelajari dan praktekkan kiat mengatasi kemiskinan. Untuk mendapatkan semua itu, tentu kita harus mengetahui kiat mencegah kemiskinan. Berikut ini akan menjelesakan beberapa kiat mencegah kemiskinan, yaitu:
Kiat Mencegah Kemiskinan
1. Gunakan Pola Pikir Miliuner
Langkah Pertama untuk menjadi kaya, anda harus mengetahui pola pikir miliuner, cara berpikir miliuner berbeda dengan pola pikir orang pada umumnya sehingga tindakan yang dilakukan tidak sama dan hasil yang diperoleh pun jauh berbeda. para miliuner mampu melihat kesempatan padahal orang lain menganggapnya sebagai masalah.
Ketika gagal, miliuner memandangnya sebagai pengalaman belajar sedangkan orang biasa menganggapnya sebagai kegagalan tanpa memetik pelajaran dari kegagalan tersebut. Pada saat anda menggunakan pola pikir miliuner, persepsi anda terhadap dunia akan berubah dan anda akan menyadari ada begitu banyak kesempatan untuk menghasilkan uang di mana mana, setiap saat di sekitar anda. anehnya, sebelumnya kesempatan ini tidak tampak di mata anda.
2. Menetapkan Tujuan Keuangan anda secara Jelas
Tanpa ada angka spesifik sebagai fokus, anda tak akan pernah dapat mengembangkan sebuah strategi untuk mencapainya, ingat kesejahteraan dan kekayaan tidak akan terwujud secara kebetulan. Mulailah dari sekarang membiasakan diri sendiri untuk:
• Sisihkan 10% pendapatan anda untuk amal
• Sisihkan 10% pendapatan anda untuk tabungan hari tua yang tidak boleh diambil dengan alasan apapun,
• Sisihkan 10% pendapatan anda untuk ilmu pengetahuan (membeli buku, kursus, belajar online ,etc ) . Isi kepala anda dengan pengetahuan untuk mencari peluang usaha,
• Sisihkan 10% dari pendapatan anda untuk berinvestasi, apapun jenisnya itu terserah anda yang penting anda harus berkomitmen untuk berinvestasi,
• Sisihkan 10% dari pendapatan anda untuk kesenangan anda, apapun yang anda suka anda bisa beli asalkan itu hanya 10% dari pendapatan anda,
• 50% dari pendapatan anda adalah untuk biaya hidup anda (transport, makan, telp, biaya sekolah anak, susu anak, dll)
3. Menciptakan Rencana Keuangan
Sekali lagi, menetapkan target keuangan yang spesifik tentang berapa banyak uang yang ingin dikumpulkan, anda dapat mengembangkan rencana efektif untuk mencapainya. Hanya dengan menciptakan sebuah rencana maka anda menjadikan tujuan sebagai satu kesempatan. pada saat melaksanakan rencana yang telah anda buat, mimpi anda akan menjadi kenyataan.
Sebagai contoh, apabila tujuan anda adalah mengumpulkan Rp. 1 Miliar pertama anda, maka anda harus membuat rencana tentang berapa banyak dana yang ditabung dan diinvestasikan setiap bulannya, berapa tingkat keuntungan yang harus diperoleh atas investasi tersebut, dan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk itu.
4. Meningkatkan Pendapatan Anda hingga 10 x lipat
Setelah membangun rencana keuangannya, sebagian besar orang cenderung kecil hati pada awalnya. mereka melihat rencana tersebut dan menyadari dengan jumlah pendapatan yang mereka terima dan tabungan saat ini, akan perlu waktu puluhan tahun sebelum kekayaan terwujud.
Oleh karena itu, sangatlah penting bagi anda untuk belajar cara mempercepat dan menambah tenaga yang kuat pada rencana keuangan anda dengan mengambil langkah meningkatkan pendapatan anda secara besar besaran. peningkatan pendapatan disini bukan tentang kenaikan 5%, 10% atau 20%. yang kami maksud adalah kenaikan sebesar dua, tiga atau bahkan lima hingga 10 kali lipat.
Apakah hal ini mungkin? Ya! Dan pasti dapat dicapai tanpa harus berhenti dari pekerjaan anda atau menanggung resiko karena anda telah mengeluarkan modal (tabungan anda), ingat langkah pertama “Gunakan pola pikir Miliuner” ada begitu banyak kesempatan untuk menghasilkan uang dimana mana, setiap saat. Temukan peluang itu.
5. Kelola Uang Anda dan Kurangi Pengeluaran
Banyak orang berpikir bahwa dengan meningkatkan pendapatan maka kekayaan mereka akan bertambah secara otomatis. sayangnya peningkatan pendapatan hanyalah satu sisi dari persamaan kekayaan. ada orang orang yang memiliki pendapatan Rp. 2.000.000 perbulan dan kekurangan setiap bulannya, tetapi ada juga orang orang yang menerima Rp. 20.000.000 perbulan dan masih tetap kekurangan setiap bulannya.
Apabila anda tidak mengelola pendapatan, pengeluaran akan ikut naik seiring dengan kenaikan pendapatan dan menghapus seluruh surplus dana yang anda miliki. bahkan yang lebih buruk lagi, anda mulai melakukan pembelanjaan secara kredit karena terbujuk oleh skema cicilan yang ringan.
Para miliuner menjadi kaya bukan karena banyaknya uang yang mereka terima, tetapi lebih karena kemampuan mereka untuk menabung dan berinvestasi
6. Kembangkan Uang Anda
Dengan meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran, anda akan temukan bahwa anda mampu mengakumulasikan surplus dana yang dapat anda gunakan untuk membantu membangun kekayaan dan kesejahteraan. Hal ini perlu dilakukan karena tidak peduli betapa pun kerasnya upaya anda untuk bekerja dan menabung, kekayaan yang luar biasa tak akan mampu diraih kecuali anda belajar bagaimana membuat uang bekerja untuk anda.
Melalui kekuatan bunga berbunga, anda akan mampu mengembangkan modal yang sedikit menjadi keuntungan yang besar seiring dengan berjalannya waktu. Para miliuner meyakini sebagaian besar kekayaannya berasal dari investasi yang mereka lakukan karena mereka menyadari bahwa sekedar bekerja untuk uang tak akan membuat mereka kaya.
7. Mencintai yang dilakukan
Orang-orang sukses biasanya berhasil di bidang yang dicintainya dan digemarinya. Karena senang dengan yang dilakukannya, mereka akan menjalaninya dengan focus dan riang gembira. Tanpa ada paksaan atau tekanan. Lakukan apa yang anda cintai. Makin anda lakukan, makin bersemangat dan nikmat menjalaninya.
8. Berkumpul di lingkungan orang sukses
Nasihat lama mengatakan kalau ingin harum berkumpullah dengan penjual minyak wangi. Berkumpul di lingkungan yang sesuai, bisa mendorong anda mencapai apa yang anda inginkan. Namun bukan berarti membawa anda membentuk sifat yang sombong dan tidak mau peduli dengan sekitar anda yang sedang mengalami keterpurukan.
9. Percaya diri
Orang-orang sukses memiliki kepercayaan diri. Tanpa ragu mereka akan mengatakan kepada orang di sekelilngnya mengenai tujuan-tujuannya. Mereka mengatakan apa saja yang akan mereka lakukan dan hasilkan. Jangan ragu, percayalah pada diri anda. Anda bisa!
10. Lindungi Kekayaan Anda
Tak ada gunanya bekerja keras mengumpulkan kekayaan hanya menyaksikan semuanya terenggut dari genggaman anda. banyak orang bekerja selama puluhan tahun mengumpulkan harta kekayaan hanya untuk melihat hasil jerih payahnya lenyap oleh kecelakaan, penyakit yang tak terdeteksi, atau melalui tuntutan hukum yang tak terduga.
Para miliuner menjalin kerjasama dengan para profesional seperti : agent asuransi, pengacara dan akuntan untuk membantu mereka membangun benteng finansial sehingga kekayaan mereka terlindungi dari para kreditur potensial, calon penggugat dan pemerintah, yang mungkin dapat merampas sebagian besar harta melalui berbagai jenis pajak yang belum pernah anda dengar sebelumnya.
Oleh karena itu, anda harus bekerja sama dengan para profesional tersebut untuk membantu anda memanfaatkan berbagi alat seperti : asuransi, penjaminan atau pembukaan rekening di luar negeri, untuk memastikan bahwa tak seorang pun dapat menyentuh kekayaan yang telah anda bangun.
Kemiskinan bagaikan benang kusut. Mengurai kompleksitasnya butuh waktu, motivasi, komitmen, dan upaya setiap pihak. Namun, pasti ada cara untuk mengatasinya. Keberhasilan, kesuksesan atau apapun namanya adalah sebuah proses. Proses yang tak datang hanya dengan sekali ucap “simsalabim” maka berubahlah segalanya. Sukses adalah buah dari komitmen dan proses terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan. Seperti besi yang ditempa dalam api, sampai akhirnya menjadi pisau atau benda lain yang lebih berguna.
Kesetiaan menjalani proses itulah kuncinya. Meski klise, namun sampai sekarang terus terbukti sangat telak terhadap hasil akhir yang ingin kita capai.
Dalam hidup segala sesuatunya memang tak selalu berjalan sempurna. Namun bukan berarti kita harus terdiam dan menyerah berpangku tangan pada nasib. Bangkit dan mari ACTION!

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://id.wikipedia.org/wiki/Asuransi
http://iluvmyclass.wordpress.com/2008/09/08/makalah-ttg-cara-mengatasi-kemiskinan/
http://www.jokosusilo.com/2009/03/26/5-hal-yang-melejitkan-orang-orang-biasa-menjadi-sukses/
http://www.keuanganpribadi.com/?id=ochafelix

Peluang Bisnis Ekspor di Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Globalisasi


Peluang Ekspor di Indonesia
            Sepuluh komoditi ekspor utama Indonesia adalah Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), produk hasil hutan, elektronik, karet dan produk karet, sawit dan produk sawit, otomotif, alas kaki, udang, kakao dan kopi. Namun, pasar internasional semakin kompetitif sehingga sepuluh komoditas ekpor utama Indonesia terdiversifikasi. Komoditas lainnya, yaitu makanan olahan, perhiasan, ikan dan produk ikan, kerajinan dan rempah-rempah, kulit dan produk kulit, peralatan medis, minyak atsiri, peralatan kantor dan tanaman obat.

Ekspor Indonesia

US$85,56 miliar
2005
US$100.79 miliar
2006
US$114.10 miliar
2007
US$137,02 miliar
2008
US$116,5 miliar
2009
US$157.77 miliar
2010














Neraca Perdagangan Indonesia
(Nilai : Juta US$)
NO
URAIAN
2006
2007
2008
2009
2010
TREND(%)
Januari 2010
Januari 2011*)
PERUB.(%)
10-Jun
10-Nov
I
E K S P O R
100.798,6
114.100,9
137.020,4
116.510,0
157.779,1
9,60
11.595,9
14.454,5
24,65

- MIGAS
21.209,5
22.088,6
29.126,3
19.018,3
28.039,6
4,17
2.344,9
2.518,2
7,39

- NON MIGAS
79.589,1
92.012,3
107.894,2
97.491,7
129.739,5
10,91
9.251,0
11.936,3
29,03
II
I M P O R )
61.065,5
74.473,4
129.197,3
96.829,2
135.663,3
20,43
9.490,5
12.548,7
32,22

- MIGAS
18.962,9
21.932,8
30.552,9
18.980,7
27.412,7
6,10
1.936,9
2.971,8
53,43

- NON MIGAS
42.102,6
52.540,6
98.644,4
77.848,5
108.250,6
25,63
7.553,6
9.576,9
26,79
III
TOTAL
161.864,1
188.574,3
266.217,7
213.339,3
293.442,4
14,03
21.086,4
27.003,2
28,06

- MIGAS
40.172,4
44.021,4
59.679,2
37.999,0
55.452,3
5,10
4.281,8
5.490,0
28,22

- NON MIGAS
121.691,7
144.552,9
206.538,6
175.340,2
237.990,1
16,59
16.804,6
21.513,2
28,02
IV
NERACA
39.733,2
39.627,5
7.823,1
19.680,8
22.115,8
-17,07
2.105,4
1.905,8
-9,48

- MIGAS
2.246,6
155,7
-1.426,6
37,6
626,9
0,00
408,0
-453,6
-211,18

- NON MIGAS
37.486,6
39.471,7
9.249,7
19.643,2
21.488,9
-16,56
1.697,4
2.359,4
39,00
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah Kementerian Perdagangan














Ekspor Non-Migas Menurut Komoditi Per: Jan-Des
(Nilai : Juta US$)
URAIAN
Jan-Des
URAIAN
Jan-Des
2009
2010
2009
2010
BAHAN BAKAR MINERAL
13.934,0
18.725,7
FILAMEN BUATAN
1.026,9
1.227,9
LEMAK & MINYAK HEWAN/NABATI
12.219,5
16.312,2
BUBUR KAYU/PULP
868,8
1.468,9
MESIN/PERLATAN LISTRIK
8.020,4
10.373,2
BESI DAN BAJA
853,9
1.101,5
BIJIH, KERAK,, DAN ABU LOGAM
5.804,8
8.148,0
TEMBAKAU
595,6
672,6
KARET DAN BARANG DARI KARET
4.912,8
9.373,3
NIKEL
584,1
1.435,9
MESIN-MESIN/PESAWAT MEKANIK
4.721,7
4.986,7
SABUN DAN PREPARAT PEMBERSIH
567,5
642,4
KERTAS/KARTON
3.357,3
4.186,2
DAGING DAN IKAN OLAHAN
540,5
545,0
PAKAIAN JADI BUKAN RAJUTAN
3.132,8
3.611,0
ALUMINIUM
527,0
771,8
BARANG-BARANG RAJUTAN
2.528,0
2.889,9
KAPAS
524,8
749,7
TEMBAGA
2.367,1
3.305,8
PERANGKAT OPTIK
520,9
553,8
KAYU, BARANG DARI KAYU
2.341,2
2.936,0
BAHAN KIMIA ANORGANIK
375,3
470,7
KENDARAAN DAN BAGIANNYA
1.957,8
2.899,9
PERANGKAT MUSIK
365,6
450,8
PLASTIK DAN BARANG DARI PLASTIK
1.771,7
2.150,1
KACA & BARANG DARI KACA
352,5
431,7
ALAS KAKI
1.736,1
2.501,8
MINYAK ATSIRI, KOSMETIK WANGI-WANGIAN
341,2
468,8
PERABOT, PENERANGAN RUMAH
1.711,1
2.021,9
OLAHAN DARI TEPUNG
307,1
443,0
IKAN DAN UDANG
1.709,5
2.015,6
PRODUK KERAMIK
267,2
341,3
BAHAN KIMIA ORGANIK
1.672,4
2.690,1
BUAH-BUAHAN
261,2
297,9
SERAT STAFEL BUATAN
1.483,5
2.075,2
MAINAN
251,5
368,2
KAKAO/COKLAT
1.413,4
1.643,6
AMPAS/SISA INDUSTRI MAKANAN
246,7
343,4
TIMAH
1.268,0
1.734,6
KAPAL TERBANG DAN BAGIANNYA
239,1
127,3
KOPI, TEH, REMPAH-REMPAH
1.253,0
1.428,8
BERBAGAI MAKANAN OLAHAN
238,5
378,7
BERBAGAI PRODUK KIMIA
1.214,9
1.874,5
GARAM, BELERANG, KAPUR
224,5
165,1
PERHIAASAN/PERMATA
1.191,8
1.456,5
PUPUK
222,8
360,4
BENDA-BENDA DARI BESI DAN BAJA
1.141,2
1.468,0
SUSU, MENTEGA, TELUR
219,2
246,5
KAPAL LAUT
1.080,2
1.137,0
SARI BAHAN SAMAK & CELUP
215,4
270,6

LAINNYA

2.809,8
3.459,8

NON MIGAS

97.491,7
129.739,5










Persaingan dalam Globalisasi
Globalisasi adalah suatu perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam laju yang semakin pesat sesuai dengan kemajuan teknologi. Dalam era globalisasi peran transportasi dan komunikasi sangat penting, yang dapat menyebabkan terjadinya penipisan batas-batas antar negara ataupun antar daerah di suatu wilayah.
Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40). Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi yang dihadapi bangsa Indonesia antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
  • Produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
  • Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.
  • Tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf professional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
  • Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka-Hoka Bento, Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia baik yang berdomisili di kota maupun di desa menuju pada selera global.
  • Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena "less papers/documents" dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.
Dengan kegiatan bisnis korporasi (bisnis corporate) di atas dapat dikatakan bahwa globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antarnegara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antarnegara (cross-border transactions) dalam bentuk barang dan jasa, aliran dana internasional (international capital flows), pergerakan tenaga kerja (human movement) dan penyebaran teknologi informasi yang cepat. Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi manajemennya dengan basis entrepreneurship, cost efficiency dan competitive advantages.
Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia, tidak akan mampu menembus pasar internasional. Bahkan masuknya produk impor dapat mengancam posisi pasar domestik. Dengan kata lain, dalam pasar yang bersaing, keunggulan kompetitif (competitive advantage) merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Banyak perusahaan besar Indonesia terhempas karena krisis, karena persaingan global, menunjukkan bahwa ternyata mereka tidak efisien. Menyadari hal tersebut beberapa perusahaan besar melakukan antisipasi dengan mencoba untuk tidak menjadi buble company tetapi menjadi sustainable company (Hasan, 2000). Good Corporate Governance, tata kelola perusahaan yang baik, diyakini mampu merealisasikan keinginan tersebut, karena tidak hanya bertujuan pada profit oriented tapi juga fokus pada kebutuhan seluruh stakeholder-nya.
Fenomena Globalisasi Ekonomi
Tidak ada definisi yang baku atau standar mengenai globalisasi, tetapi secara sederhana globalisasi ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses dimana semakin banyak negara yang terlibat dalam kegiatan ekonomi dunia. Jadi, jika pada periode sejak perang dunia kedua berakhir hingga tahun 1970-an ekonomi dunia didominasi oleh ekonomi Amerika Serikat (AS), sekarang ini walaupun produk domestik bruto (PDB) AS masih besar yakni sekitar 45% dari PDB dunia, peran dari ekonomi Uni Eropa, Jepang dan negara-negara yang tergolong dalam newly industrialized countries (NICs), seperti Korea Selatan, Taiwan,  Singapura, dan Cina jauh lebih kuat sebagai motor penggerak perekonomian dunia. Semakin mengglobalnya suatu negara di dalam perekonomian dunia dapat dilihat, misalnya dari  peningkatan  perdagangan internasionalnya (ekspor dan impor) yang tercerminkan antara lain pada peningkatan pangsa ekspornya di pasar global dan peningkatan rasio impor terhadap PDB-nya; semakin aktif terlibat dalam proses produksi yang melibatkan banyak negara (misalnya dalam membuat pesawat Boeing lebih dari 50 negara terlibat yang masing-masing membuat bagian-bagian tertentu dari pesawat tersebut, atau dalam membuat pesawat Airbus, sejumlah negara Eropa terlibat dalam proses pembuatannya), dan semakin besar arus investasi asing yang masuk ke negara tersebut atau semakin besarnya investasi dari negara tersebut ke negara-negara lain.
Jadi, proses globalisasi dari sisi ekonomi adalah suatu perubahan di dalam perekonomian dunia, yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus dalam laju yang semakin pesat, mengikuti kemajuan teknologi yang juga prosesnya semakin cepat. Perkembangan ini telah meningkatkan kadar hubungan saling ketergantungan dan juga mempertajam persaingan antar negara, tidak hanya dalam perdagangan internasional tetapi juga dalam kegiatan investasi, finansial dan produksi. Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara. Dalam tingkat globalisasi yang optimal arus produk dan faktor-faktor produksi lintas negara atau regional akan selancar lintas kota di suatu negara atau desa di dalam suatu kecamatan. Pada tingkat ini, seorang pengusaha yang punya pabrik di Kalimantan Barat setiap saat bisa memindahkan usahanya ke Serawak atau Filipina tanpa ada halangan, baik halangan logistik maupun halangan birokrasi dari pihak pemerintah Malaysia atau Filipina maupun dari pemerintah Indonesia dalam urusan administrasi seperti izin dan sebagainya.
Semakin menipisnya batas-batas kegiatan ekonomi secara nasional maupun regional disebabkan oleh banyak hal, diantaranya menurut Halwani (2002) adalah komunikasi dan transportasi yang semakin canggih dan murah, lalu lintas devisa yang semakin bebas, ekonomi negara yang semakin terbuka, penggunaan secara penuh keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif tiap-tiap negara, metode produksi dan perakitan dengan organisasi manajemen yang semakin efisien,  dan semakin pesatnya perkembangan perusahaan multinasional di hampir seantero dunia. Selain itu, penyebab-penyebab lainnya adalah semakin banyaknya industri yang bersifat footloose akibat kemajuan teknologi (yang mengurangi pemakaian sumber daya alam), semakin tingginya pendapatan  rata-rata per kapita, semakin majunya tingkat pendidikan mayarakat dunia, ilmu pengetahuan dan teknologi di semua bidang, dan semakin banyaknya jumlah penduduk dunia.
Dampak dari Globalisasi
Dampak nyata dari globalisasi terhadap perekonomian Indonesia adalah terutama pada dua area yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, yakni produksi dalam negeri dan perdagangan luar negeri. Globalisasi yang didorong oleh era perdagangan bebas dan liberalisasi pasar finansial dunia bisa berpengaruh negatif atau positif terhadap produksi dalam negeri. Pengaruh negatif bisa disebabkan oleh barang impor yang semakin menguasai pasar domestik sehingga mematikan produksi dalam negeri atau menurunkan ekspor Indonesia karena daya saingnya rendah. Turunnya ekspor bisa berdampak negatif  terhadap produksi dalam negeri jika sebagian besar dari barang-barang yang dibuat di dalam negeri untuk tujuan ekspor, atau karena kurangnya dana untuk membiayai proses produksi yang disebabkan oleh berkurangnya devisa dari hasil ekspor. Sebaliknya, jika Indonesia mempunyai daya saing yang baik, maka liberalisasi perdagangan dunia membuka peluang yang besar bagi ekspor Indonesia, yang berarti ekspor meningkat dan selanjutnya mendorong pertumbuhan dan memperluas diversifikasi produksi di dalam negeri.   
Sudah cukup banyak studi yang melakukan simulasi-simulasi mengenai dampak dari liberalisasi perdagangan terhadap negara-negara yang terlibat, misalnya terhadap perubahan output dan ekspor. Diantaranya dari UNCTAD (1999) yang hasil simulasinya terhadap sejumlah negara-negara Asia termasuk Indonesia sebagai sampel penelitian, menunjukan bahwa perdagangan terhadap pertumbuhan ekspor Indonesia adalah yang paling kecil setelah Turkey. Walaupun, studi ini tidak terlalu spesifik mengenai dampak terhadap ekspor secara sektoral, hasilnya memberikan suatu indikasi bahwa Indonesia mempunyai banyak masalah, baik dari sisi suplai (seperti keterbatasan kapasitas produksi dan infrastruktur) maupun sisi permintaan (seperti kualitas) dibandingkan negara-negara lain sehingga Indonesia tidak (belum) bisa mengoptimalisasikan keuntungan dari liberalisasi perdagangan dunia (WTO) atau regional (AFTA atau APEC).     
Kinerja dan Daya Saing dari Beberapa Produk Ekspor Unggulan Indonesia
Kinerja ekspor Indonesia juga ditentukan oleh perkembangan atau kondisi dari pasar yang dilayani: apakah memproduksi dan mengekspor barang-barang yang pasar luar negerinya sedang berkembang pesat (permintaan dunia meningkat pesat) atau sedang mengalami stagnasi (permintaan dunia menurun). Atau, produk-produk Indonesia yang juga membuatnya mengalami penurunan daya saingnya atau mempunyai prospek yang bagus.
Salah satu negara pesaing berat Indonesia saat ini yang bisa menjadi suatu ancaman serius bagi kelangsungan ekspor Indonesia pada khususnya, adalah Cina. Perhitungan dari ITC/WTO seperti dapat memberikan suatu gambaran mengenai perbedaan antara posisi relatif dari produk-produk Indonesia dengan posisi relatif dari produk-produk Cina di pasar global. Posisi relatif tersebut diukur yakni tren pertumbuhan dari ekspor (laju pertumbuhan rata-rata per tahun), pangsa di pasar dunia, diversifikasi produksi dan pasar, konsentrasi produk dan pasar, tingkat fleksibilitas dalam menyesuaikan dengan dinamika dari permintaan dunia, dan perubahan absolut dari pangsa pasar dunia. Kemajuan Cina dalam memperkuat pangsa pasar dunianya untuk tekstil jauh lebih baik dibandingkan Indonesia.
Cina jauh lebih unggul dibandingkan Indonesia. Bahkan dalam tekstil dan pakaian jadi yang merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia, kinerja Cina di pasar dunia lebih baik daripada Indonesia. Dalam kata lain untuk produk-produk ini Indonesia mendapat persaingan sangat ketat dari Cina. Masalah persaingan Indonesia dengan Cina untuk tekstil dan pakaian jadi di pasar dunia juga untuk produk-produk unggulan lainnya, Indonesia mendapat persaingan ketat dari Cina, misalnya produk-produk dari kayu yang mana posisi Cina dalam perubahan di pasar dunia berada pada peringkat ke dua sedangkan Indonesia di atas 100 dari 184 negara. Juga untuk produk-produk dari kulit, Cina berada pada peringkat pertama (1), sedangkan Indonesia pada posisi ke sembilan (9).  
Langkah-Langkah Strategis            
Melihat kenyataan bahwa produk-produk ekspor Indonesia menghadapi persaingan yang semakin berat, khususnya dari Cina, tidak ada pilihan lain bagi Indonesia selain harus segera mengambil sejumlah langkah-langkah strategis, yang dapat dibagi menjadi langkah-langkah strategis jangka pendek dan langkah-langkah strategis jangka panjang.
Langkah-langkah strategis jangka pendek terutama adalah:
1.      Diversifikasi produk dan pasar.
2.      Melakukan aliansi strategis dengan perusahaan-perusahaan besar terutama yang memiliki jaringan bisnis global.
3.      Memperbaiki kualitas dan merubah penampilan produk atau menambah asesoris produk sesuai permintaan atau tren pasar yang sedang berkembang.
4.      Mempertinggi efisiensi dan produktivitas.
5.      Memperkuat akses ke sumber-sumber informasi mengenai pasar, bahan baku, teknologi dan kebijakan-kebijakan dan regulasi-regulasi menyangkut perdagangan internasional, baik secara individual di negara tujuan maupun dalam konteks perjanjian regional seperti AFTA dan Uni Eropa, maupun global yakni WTO.
6.      Melakukan kegiatan promosi yang lebih agresif, namun efisien dan efektif.
7.      Menjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya maupun swasta pendukung kegiatan ekspor, universitas, asosiasi bisnis dan Kadin.
8.      Melakukan penyesuaian dalam manajemen dan organisasi.
Sedangkan langkah-langkah strategis jangka panjang adalah terutama dalam tiga hal:
1.      Mengembangkan sumber daya manusia dan teknologi.
2.      Melakukan inovasi dalam proses produksi dan produk berdasarkan skenario permintaan dunia dalam jangka menengah dan panjang.
3.      Meningkatkan kapasitas produksi.
4.      Membangun jaringan bisnis global sendiri atau secara kelompok.
 
Copyright Share information with Dina 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .
This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates